MAKALAH
Pengertian
dan Jenis Motivasi
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan
Dosen
Pengampu: Dr. H. Samino, M.M
Disusun
oleh:
Kelompok 20
1.
Ariska Nugraheni A510120207
2.
Ayu Retnoningsih R.S A510120219
3.
Beta Fitri Inayati A510120242
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Berdasarkan
tingkatan diatas, terdapat tingkatan dibawahnya dan tingkatan yang tertinggi
adalah tingkatan yang paling atas. Dengan demikian, kebutuhan fisiologis adalah
yang paling bawah, tetapi itu harus ada untuk memiliki kebutuhan diatasnya
yaitu kebutuhan keamanan dan rasa aman. Kemudian kebutuhan keamanan dan rasa
aman harus ada sebelum kebutuhan sosial, dan kebutuhan harga diri harus ada
kebutuhan sosial lebih dulu dan kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri dan
pemenuhan diri harus lebih dulu terpenuhi kebutuhan harga diri. Pada dasarnya
kebutuhan diatas tidak akan ada tanpa adanya kebutuhan dibawahnya, jadi tidak
mungkin ada kebutuhan tertinggi tanpa ada kebutuhan dibawahnya.
Di
samping teori motivasi yang dikemukakan oleh A. Maslow tersebut diatas, banyak
teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
1.
Teori
X dan Teori Y: Douglas Mc Gregor
Douglas
Mc Gregor mengemukakan dua pandangan yang berbeda mengenai manusia, yang pada
dasarnya positif dan negatif yang biasa disebut dengan Teori X dan Teori Y.
Teori X merupakan pengandaian bahwa karyawan tidak menyukai kerja, malas, tidak
menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa agar berprestasi. Kontras dengan
pandangan negatif ini mengenai kodrat manusia, yaitu Teori Y, yang merupakan
pengandaian bahwa karyawan menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung jawab
dan dapat menjalankan pengarahan diri.
Dari
Teori X dan Teori Y, Mc Gregor sendiri menganut keyakinan bahwa pengandaian
Teori Y lebih valid daripada Teori X. Oleh karena itu, ia mengusulkan ide-ide
seperti pengambilan keputusan partisipatif, pekerjaan yang bertanggung jawab
dan menantang, dan hubungan kelompok yang baik sebagai pendekatan-pendekatan
yang akan memaksimalkan motivasi pekerjaan seorang karyawan.
2.
Teori Dua Faktor: Herzberg
Federick
Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor atas hasil penelitiannya,
yaitu:
a. Terdapat
satu kelompok kondisi ekstrinsik (konteks pekerjaan), yang meliputi: upah,
keamanan kerja, kondisi kerja, status, produser perusahaan, mutu penyediaan,
dan mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja atasan dan bawahan.
Hal-hal
diatas kalau tidak dipenuhi merupakan penyebab ketidakpuasan, sehingga kondisi
ekstrinsik disebut ketidakpuasan atau faktor higieni.
b. Terdapat
satu kondisi intrinsik, isi kerja yang meliputi: pencapaian prestasi,
pengakuan, tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, kemungkinan
berkembang.
Hal-hal
diatas apabila dapat dipenuhi akan membawa kepada kepuasan atau membentuk
motivasi yang kuat untuk menghasilkan motivasi kerja yang baik. Oleh karena
itu, disebut pemuas atau motivator.
3.
Teori ERG: Adelfer
Adelfer
setuju dengan Maslow bahwa kebutuhan-kebutuhan individual tersusun secara
hirarki. Namun demikian hirarki kebutuhan yang diusulkannya hanya terdiri dari
tiga kebutuhan, yaitu:
a. Existence (eksistensi): kebutuhan-kebutuhan terpuaskan
oleh faktor-faktor seperti makan, udara, air, gaji, dan kondisi pekerjaan.
b. Relatedness
(keterkaitan): kebutuhan-kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan sosial dan
interpersonal yang berarti.
c. Growth
(pertumbuhan): kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu
menciptakan kontribusi yang kreatif dan produktif.
4.
Teori Kebutuhan Menurut Mc Clelland
David
C Mc Clelland berdasarkan hasil penelitiannya mengajukan teori kebutuhan
motivasi yang dipelajari yang erat hubungannya dengan konsep belajar. Ia
percaya bahwa banyak kebutuhan yang didapatkan dari kebudayaan masyarakat. Tiga
dari kebutuhan yang dipelajari, ialah:
a. Kebutuhan
berprestasi (n Ach)
b. Kebutuhan
berafiliasi (n Aff)
c. Kebutuhan
berkuasa (n Pow)
Menurut Mc Clelland suatu kebutuhan kuat
berada dalam diri seseorang, efeknya adalah memotivasi dia untuk menggunakan
tingkah laku yang mengarah pada pemuasan kebutuhan. Contoh: seorang pekerja
dengan (n Ach) tinggi akan menetapkan tujuan yang menantang, bekerja keras
untuk mencapai tujuan, dan menggunakan keterampilan dan kemampuannya untuk
mencapainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar