Rabu, 04 Juni 2014

Makalah Kepemimpinan Pendidikan




MAKALAH
Pengertian dan Jenis Motivasi
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Samino, M.M


Disusun oleh:
Kelompok 20
       1. Ariska Nugraheni                        A510120207
       2. Ayu Retnoningsih R.S                A510120219
       3. Beta Fitri Inayati                         A510120242




PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014



        Motivasi yang ada pada seseorang menurut Handoko (2003:252) merupakan kekuatan pendorong yaang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya. Motivasi sebagaimana telah dijelaskan di muka merupakan masalah yang sangat kompleks dan rumit dalam organisasi, sehingga banyak ahli memberikan perhatian secara serius dan melakukan kajian atau pembahasan secaraa mendalam. Salah satu pelopor yang mendalami tentang teori motivasi adalah Abraham Maslow dan sumbangan pemikirannya sampai sekarang masih di akui oleh ahli-ahli lain, baik di kalangan akademisi maupun di kalangan praktisi. Menurut Maslow (dalam Siagian,2005:110-111) manusia memiliki kebutuhan terdiri dari lima macam yang diklasifikasikan pada hirarki kebutuhn manusia, yaitu (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan akan keamanan, (3) kebutuhan sosial, (4) kebuthan esteem atau harga diri, (5) kebutuhan untuk aktualisasi diri. 
Berdasarkan tingkatan diatas, terdapat tingkatan dibawahnya dan tingkatan yang tertinggi adalah tingkatan yang paling atas. Dengan demikian, kebutuhan fisiologis adalah yang paling bawah, tetapi itu harus ada untuk memiliki kebutuhan diatasnya yaitu kebutuhan keamanan dan rasa aman. Kemudian kebutuhan keamanan dan rasa aman harus ada sebelum kebutuhan sosial, dan kebutuhan harga diri harus ada kebutuhan sosial lebih dulu dan kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri dan pemenuhan diri harus lebih dulu terpenuhi kebutuhan harga diri. Pada dasarnya kebutuhan diatas tidak akan ada tanpa adanya kebutuhan dibawahnya, jadi tidak mungkin ada kebutuhan tertinggi tanpa ada kebutuhan dibawahnya.
Di samping teori motivasi yang dikemukakan oleh A. Maslow tersebut diatas, banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
1.        Teori  X dan Teori  Y: Douglas Mc Gregor
Douglas Mc Gregor mengemukakan dua pandangan yang berbeda mengenai manusia, yang pada dasarnya positif dan negatif yang biasa disebut dengan Teori X dan Teori Y. Teori X merupakan pengandaian bahwa karyawan tidak menyukai kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa agar berprestasi. Kontras dengan pandangan negatif ini mengenai kodrat manusia, yaitu Teori Y, yang merupakan pengandaian bahwa karyawan menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung jawab dan dapat menjalankan pengarahan diri.
Dari Teori X dan Teori Y, Mc Gregor sendiri menganut keyakinan bahwa pengandaian Teori Y lebih valid daripada Teori X. Oleh karena itu, ia mengusulkan ide-ide seperti pengambilan keputusan partisipatif, pekerjaan yang bertanggung jawab dan menantang, dan hubungan kelompok yang baik sebagai pendekatan-pendekatan yang akan memaksimalkan motivasi pekerjaan seorang karyawan.
2.        Teori Dua Faktor: Herzberg
Federick Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor atas hasil penelitiannya, yaitu:
a.       Terdapat satu kelompok kondisi ekstrinsik (konteks pekerjaan), yang meliputi: upah, keamanan kerja, kondisi kerja, status, produser perusahaan, mutu penyediaan, dan mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja atasan dan bawahan.
Hal-hal diatas kalau tidak dipenuhi merupakan penyebab ketidakpuasan, sehingga kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan atau faktor higieni.
b.      Terdapat satu kondisi intrinsik, isi kerja yang meliputi: pencapaian prestasi, pengakuan, tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, kemungkinan berkembang.
Hal-hal diatas apabila dapat dipenuhi akan membawa kepada kepuasan atau membentuk motivasi yang kuat untuk menghasilkan motivasi kerja yang baik. Oleh karena itu, disebut pemuas atau motivator.
3.        Teori ERG: Adelfer
Adelfer setuju dengan Maslow bahwa kebutuhan-kebutuhan individual tersusun secara hirarki. Namun demikian hirarki kebutuhan yang diusulkannya hanya terdiri dari tiga kebutuhan, yaitu:
a.       Existence  (eksistensi): kebutuhan-kebutuhan terpuaskan oleh faktor-faktor seperti makan, udara, air, gaji, dan kondisi pekerjaan.
b.      Relatedness (keterkaitan): kebutuhan-kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan sosial dan interpersonal yang berarti.
c.       Growth (pertumbuhan): kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu menciptakan kontribusi yang kreatif dan produktif.

4.        Teori Kebutuhan Menurut Mc Clelland
David C Mc Clelland berdasarkan hasil penelitiannya mengajukan teori kebutuhan motivasi yang dipelajari yang erat hubungannya dengan konsep belajar. Ia percaya bahwa banyak kebutuhan yang didapatkan dari kebudayaan masyarakat. Tiga dari kebutuhan yang dipelajari, ialah:
a.       Kebutuhan berprestasi (n Ach)
b.      Kebutuhan berafiliasi (n Aff)
c.       Kebutuhan berkuasa (n Pow)
Menurut Mc Clelland suatu kebutuhan kuat berada dalam diri seseorang, efeknya adalah memotivasi dia untuk menggunakan tingkah laku yang mengarah pada pemuasan kebutuhan. Contoh: seorang pekerja dengan (n Ach) tinggi akan menetapkan tujuan yang menantang, bekerja keras untuk mencapai tujuan, dan menggunakan keterampilan dan kemampuannya untuk mencapainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar